Senin, 21 Juni 2010

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kasihan V








VIsi:
Menjadi madrasah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dan agama dalam rangka mensukseskan wajib belajar.

Misi:
1. menyiapkan generasi unggulberpotensi imtaq dan iptek, SDM yang aktif, kreatif dan inovatif
2. membangun madrasah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.


Secara statistik MIM Kasihan V terletak di di tengah-tengah masyarakat RT.02 RW.05 Glagahombo, Kasihan, Tegalombo, Pacitan Jawa Timur. Masyarakat disekitar lingkungan pendidikan MIM Kasihan V merupakan bigroun masyarakat desa dengan nuansa budaya klasik yang masih sangat kental.

MIM Kasihan V lahir sebagai mitra masyarakat dalam bidang pendidikan. Sebagai mitra masyarakat tentunya proses pembelajarannya tidak terbatas pada sistem klasikal akan tetapi juga secara praktis di luar kelas melalui pembelajaran ekstra kulikuler dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut diharap mampu menjadi stimulus bagi terciptanya nuansa pewarisan budaya masyarakat kepada peserta didik melalui pengamatan dan pelatihan-pelatihan yang di kemas dalam program ektra kulikuler. Karena pada hakekatnya madrasah dicipta sebagai wahana berproses bagi generasi unggul untuk mengabdi kepada masyarakat, nusa, bangsa, dan agama.

Dari paradigma inilah MIM Kasihan V perlu membangun miliu pendidikan yang tersusun atas unsur-unsur Madrasah berinteraksi aktif dengan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat. Dua pondasi dasar (Madrasah dan Masyarakat)ini diharap mampu menjadi satu bangunan utuh demi terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif kearah pewujudan generasi unggul yang berpotensi imtaq dan iptek, SDM yang aktif, kreatif dan inovatif seperti yang tercermin dalam misi MIM Kasihan V tersebut.

Untuk mewujudkan cita-cita bersama yang tersurat dalam visi misi tersebut, MIM Kasihan V mencoba melakukan pergeseran paradigma pembelajaran klasik yang menempatkan guru sebagai pusat kegiatan pembelajaran. akan tetapi harus mengembang dengan menempatka peserta didik sebagai pusat kegiatan pembelajarannya (student-centered learning). Melalui paradigma ini diharapkan unsur-unsur unik yang ada dalam diri individu peserta didik mampu terespon dengan baik sehingga akan memunculkan nalar-nalar aktif anovatif dalam diri peserta didik.

Disamping itu perkembangan individu peserta didik perlu difilter melalui nilai-nilai ajaran agama. Dalam hal ini MIM Kasihan V juga mencanangkan pendidikan berbasis agama yamg dicanangkam dalam visi misinya. Sehingga keseimbangan antara imtaq dan iptek mampu tercapai secara balance.